Kehadiran Bhikkhu Narada Maha
Thera dari Sri Lanka pada tahun 1934 mengawali bangunnya umat Buddha untuk
meneruskan nilai-nilai luhur Dharma. Kondisi pelayanan intern umat Buddha yang
saat itu masih memprihatinkan, yaitu kurangnya guru-guru agama Buddha pada
semua jenjang pendidikan, kurangnya tenaga pelayanan keagamaan Buddha, dan
kurang pedulinya tokoh-tokoh umat Buddha pada pendidikan agama Buddha, telah menggerakkan
niat para pendiri Yayasan Sriwijaya untuk berpartisipasi membangkitkan kembali
agama Buddha di Indonesia, dengan mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha
Sriwijaya.
Sementara Sekolah Tinggi
Agama Buddha (STAB) swasta yang telah ada dalam menciptakan tenaga-tenaga
pendidik maupun tenaga pelayan keagamaan Buddha dirasa belum dapat memenuhi
segala kebutuhan umat Buddha, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Oleh
karena itu, timbul inisiatif untuk mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha
Sriwijaya yang sengaja dipersiapkan untuk di-negeri-kan.
Atas imbauan Dirjen Bimas
Hindu dan Buddha, Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si., maka pada tanggal 5 September
2001, Drs. Joko Wuryanto, S.Sos. dan Sapardi, S.Ag. bersama para tokoh
lainnya, Cornelis Wowor, M.A. (Direktur Urusan Agama Buddha), Drs. Budi
Setiawan, M.Sc., dan Pdt. T. Harmanto, mendirikan Yayasan Sriwijaya yang dibantu oleh
Notaris Wasito Sudisman, S.H. sebagai cikal bakat untuk mendirikan Sekolah
Tinggi Agama Buddha Sriwijaya. Pada tanggal 5 Mei 2002, Yayasan Sriwijaya mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya Tangerang Banten
dengan menerbitkan SK Nomor: 13/YYS-SWJ/V/2002 tentang Pendirian Sekolah Tinggi
Agama Buddha Sriwijaya Tangerang Banten, dengan kepengurusan sebagai berikut:
Pelindung: Dirjen Bimas Hindu dan Buddha (Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si.)
Penasihat:
1.
Brigjen (Pol.) Drs. Budi Setiawan, M.Sc.
2.
Cornelis Wowor, M.A.
Ketua Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos.
Puket I
Sapardi,
S.Ag.
Puket II
Jonnyadi
Teguh Mulyana
Puket III
Ir.
Suhartoyo Pusaka Jati
Kajur
Dharmachariya: Paniran, S. Ag.
Kajur
Dharma Duta: Parwadi, S. Ag.
Kajur
Buddhologi: Gimin Edi Susanto, B.A.
Kajur
Kepanditaan: Surwandi, S.Ag.
Selanjutnya
Yayasan Sriwijaya mengajukan izin operasional Sekolah Tinggi Agama Buddha
Sriwijaya Tangerang Banten kepada Dirjen Bimas Hindu dan Buddha. Pada Tanggal 20
Mei 2002 Dirjen Bimas Hindu dan Buddha, Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si.
menerbitkan Surat Ijin Operasional untuk STAB Sriwijaya dengan Nomor:
Dj.V/35/SK/2002. Peresmian dan kuliah perdana
STAB Sriwijaya dilaksanakan pada tanggal 3 September 2002. Proses perkuliahan
didukung oleh para dosen relawan (yang tidak disebutkan satu persatu).
Selanjutnya
untuk mengembangkan STAB Sriwijaya, Bapak Jonyadi Teguh Mulyana dan Bapak Jap
Sjun Hin menghibahkan tanah seluas 2.000 m², dan Bhikkhu Vijito menghibahkan 50
kursi kuliah. Bapak Anwar Husein (sekarang sudah wafat) menghibahkan tanah
seluas 5.000 m² kepada Bhikkhu Vijito
yang kemudian diserahkan kepada Yayasan Sriwijaya untuk pengembangan pendidikan,
dan akhirnya menjadi kampus STABN Sriwijaya sampai sekarang.
Para
pengurus STAB Sriwijaya dan para dosen yang mengampu mata kuliah, selama kurang
lebih empat (4) tahun dengan semangat yang kuat dan bergotong-royong rela
berkorban tanpa diberikan imbalan honorarium. Ini adalah wujud dharmabhakti tulus yang diberikan untuk
menyiapkan dan mewujudkan adanya STAB yang dinegerikan.
Yayasan
Sriwijaya kemudian menyerahkan STAB Sriwijaya Tangerang Banten beserta semua
asetnya kepada Pemerintah, C.Q. Ditjen Bimas Hindu dan Buddha. Atas ketulusan
dan usaha keras Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Bapak Drs. I Wayan
Suarjaya, M.Si. mengusulkan kepada Menteri Agama RI, Bapak Muhammad M. Basyuni,
yang kemudian Beliau menindaklanjuti dengan mengusulkannya kepada Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan berhasil memasukkan dalam Program 100 Hari
Presiden SBY.
Dalam
penantian yang sangat panjang, akhirnya menjelang akhir tahun 2005 diterbitkanlah
Peraturan Presiden Nomor 76 tanggal 29 Desember 2005
Tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang,
Banten. Dengan terbitnya Perpres No. 76 tersebut, maka resmilah status Sekolah
Tinggi Agama Buddha Sriwijaya berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Buddha
Negeri Sriwijaya Tangerang Banten.
Periode
pertama tahun 2006 s.d. 2010 STABN
Sriwijaya dipimpin oleh Bapak Setia Darma, S.H.,M.M. Periode kedua tahun 2011 s.d.
2015 melalui pemilihan Senat, STABN Sriwijaya dipimpin oleh Bapak Sapardi,
S.Ag.,M.Hum. Periode ketiga tahun 2015 s.d. 2019 (saat sekarang) STABN Sriwijaya
dipimpin oleh Bapak Dr. Dr. Ir. J. Effendie Tanumihardja, S.U.,M.M.
Tangerang, Januari 2016
Penyusun
|