form informasi
DUMAS
 
Kontak & Lokasi Kampus
 
 
 
Untitled Document
Selamat datang di STABN Sriwijaya "Buddhistik Unggul Berkarakter". Anda memasuki wilayah Zona Integritas: bebas dari korupsi dan bebas dari gratifikasi    |    STOP PUNGLI !!! Kami TOLAK PUNGLI !!! Ada pungutan liar, laporkan ke: lapor@saberpungli.id ; Call Center: 0821 1213 1323; SMS: 1193 / 0856 8880 881 / 0821 1213 1323; Fax.: 021-345 3085   |   
 
 
Untitled Document
Pendaftaran Online
Program Reguler
Area Mahasiswa  -  Dosen
Alumni
Beasiswa
Galeri
Publikasi P2M
Publikasi P3M
Layanan Informasi
E-Journal
Kuliah Online
Repository
PPID
SW Penerbit
 
Artikel
 
 
Kontemplasi Waisak dan Legacy Kepemimpinan
30-05-2024 | dibaca 1349 X

Penulis : Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd.

(Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia)

Picture1.pngWaisak di Candi Jiwa

Selama 45 tahun membabar ajaran semasa hidupnya, Buddha Gotama telah mewariskan Dharma hingga saat ini yang dikenal dengan Agama Buddha. Pangeran Siddharta Gotama yang akhirnya menjadi Buddha adalah contoh bahwa melakukan kebajikan yang membawa kebermanfaatan, kesejahteraan dan keselamatan bagi khalayak akan selalu diingat tidak lekang oleh waktu. Bagi umat Buddha waisak adalah momentum apresiasi agung atas kesempurnaan parami (kebajikan) yang dilakukan oleh Buddha Gotama semasa hidupnya mulai dari fase celestial menjadi pangeran suku sakya, fase asketis, fase pencapaian pencerahan sempurna (enlightenment), fase pembabaran ajaran hingga fase menuju kemangkatan (parinibbana).

Selama fase pembabaran ajaran, Buddha Gotama dikenal luas di Jambudvida (India dan Nepal sekarang) sebagai seorang guru spiritual yang memilih untuk berkelana untuk mengajar dharma. Jalan sunyi yang membuat Buddha menerima banyak permohonan dari umat dan murid untuk dapat diterima menjadi pengikutnya. Konsistensi untuk terus membabarkan Dharma dan menerima permohonan ini melahirkan komunitas besar yang disebut Sangha dan menjadikanya sebagai pemimpin dengan otoritas penuh. Pengikut dari kalangan umat perumahtangga juga berangsur meningkat seiring dengan makin diterimanya ajaran Buddha sebagai antitesis dari kegamangan dan pertanyaan-pertanyaan manusia yang selama ini belum terjawab seperti kelahiran, usia tua, sakit, dan kematian.

Buddha tidak menyia-nyiakan waktu selama kapasitas jasmani, kewaskitaan, serta otoritasnya masih ada beliau terus-menerus berceramah, mengajak diskusi, menjawab debat, menuntun pemahaman, menyadarkan yang ragu, menerima penahbisan siswa, dan merawat yang sakit tanpa melihat latar belakang dan status sosial yang menjadi kultur paternalistis saat itu. Meski tidak mudah, Buddha meretas sekat-sekat formalistis dalam struktur kemasyarakatan sosial yang partisan. Buddha juga kembali mengajar kepada mereka yang tidak percaya dengan dirinya dan meyakinkan semua pengikutnya bahwa segala yang dimiliki adalah tidak kekal (anicca), tidak untuk dicengkeram dan dilekati selamanya.

Picture2.jpg

Ketua STABN Sriwijaya Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd.

Waisak di tahun 2024 ini adalah Waisak ke-2568 BE (Buddha Era) yang diperingati oleh umat Buddha dunia dan juga Indonesia. Kontemplasi Waisak yang utama bukanlah selebrasi hari besar melainkan terhadap sosok Buddha yang dengan usahanya sendiri memberikan pelayanan tanpa batas dan pamrih. Meski bukan sebagai pemimpin politik atau sistem kekuasaan tertentu, Buddha telah meninggalkan legacy nilai-nilai teladan kepemimpinan yang patut untuk direnungi.

Prinsip Jalan Tengah

Ajaran Buddha menitikberatkan pada prinsip “jalan tengah” sebagai doktrin utama melepaskan diri dari lingkaran tumimbal lahir tak berujung. Prinsip ini mendorong untuk berusaha menempatkan diri pada paradigma yang non-ekstrem. Dalam pengertian ini setiap eksistensi harus dilihat sebagai bukan aku (not-self), dan tiada aku (no-self) dan tanpa aku (non-self). Tidak ada satupun keadaan yang dapat dipegang selamanya dan tidak juga terjadi begitu saja tanpa keadaan lain yang mengikuti atau menyebabkannya. Oleh karena itu “ke-aku-an” bersifat fana yang harus diwaspadai agar tidak muncul bibit-bibit keangkuhan dan kesombongan dalam diri.   

Bangsa Indonesia baru saja telah melalui tahapan pemilu 2024 yang sangat menguras banyak sekali energi, emosi dan biaya. Pemilu ini telah menghasilkan pemimpin-pemimpin yang akan duduk di kursi legislatif dan eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden terpilih). Tidak lama lagi, perhelatan Pemilukada juga akan segera kita masuki. Harapan besar seluruh anak negeri ini bahwa pemimpin yang dihasilkan dari proses demokrasi tersebut dapat berbuat dan berusaha untuk meninggalkan warisan kepemimpinan. Sebuah legacy yang menyasar  kepada seluruh tumpah darah tanah air Indonesia tidak hanya terbatas pada oligarki dan “circle politik” atas dasar transaksional dan pragmatis.

Pesta demokrasi harus dimaknai sebagai sebuah sarana berdemokrasi untuk berdaulat, bukan sebagai tujuan akhir. Setiap pemimpin yang dihasilkan dari proses demokrasi harus mampu menata diri dan kelompoknya untuk kembali utuh dalam satu entitas semangat yaitu kebersamaan sebagai sebuah bangsa. Kesadaran leadership ini harus digugah mengingat tiap periodisasi kepemimpinan memiliki batas waktu yang mengikat kapasitas dan otoritas yang dimiliki. Dalam sistem bernegara modern kekuasaan adalah instrumen temporal yang dapat digunakan dan digerakkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, masing-masing lini kepemimpinan mulai dari rendah hingga tinggi, daerah hingga pusat memiliki kewajiban untuk menuntun dirinya agar tidak masuk dalam kubangan penyakit kekuasaan seperti perilaku lamban, bermalas-malas hingga koruptif. Sebaliknya, menyadari kemuliaan diri yang diberikan melalui mandat rakyat, setiap pemimpin harus berkontestasi dalam menorehkan warisan kepemimpinan yang akan dikenang sepanjang hayat dan masa.

Selamat Hari Tri Suci Waisak 2568 BE/2024. Semoga semua berbahagia.

 
 
Profil Bulan Ini
 
 
Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI
Upacara Bendera
   
 
 
 
     
 
Alumni Sukses
     
 
Tetap Berusaha dan Pantang Menyerah
Kesuksesan
   
 
 
 
     
Berita
 
 
37.849 Peserta Lulus SKD Calon PNS Kementerian Agama 2024
Kementerian Agama hari ini mengumumkan hasil seleksi kompetensi kompetensi dasar (SKD) calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
   
Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik Bagi Umat
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 - 17 November 2024 di Bogor, Jawa Barat.
   
 
 
 
     
 
Artikel
     
 
Paus dan Semiotika Pesan Bagi Indonesia
Jika saya bertemu langsung dengan Bapa Suci Paus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, saya akan bingung menyapa beliau dengan salam apa?
   
Bahaya Perjudian dalm Perspektif Agama Buddha
Perjudian adalah aktivitas yang telah ada sejak zaman kuno dengan mempertaruhkan uang atau barang berharga dalam permainan atau acara dengan harapan m
   
 
 
 
     
    All Right Reserved © STABN SRIWIJAYA