STABN Sriwijaya kirim 2 perwakilan mahasiswi dalam dialog lintas iman bertajuk “Building Peace through Dialogue: A Women Youth Interfaith Camp for Religious Understanding and Inclusion.
STABN
Sriwijaya kirim 2 perwakilan mahasiswi dalam dialog lintas iman bertajuk “Building
Peace through Dialogue: A Women Youth Interfaith Camp for Religious Understanding
and Inclusion.”
SERANG, BANTEN – Dalam upaya memperkuat kerukunan dan pemahaman
lintas agama di kalangan generasi muda, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Islam Internasional Indonesia (UIII) menggandeng Youth for Education (YfE)
untuk menyelenggarakan sebuah program inovatif. Acara bertajuk “Building
Peace through Dialogue: A Women Youth Interfaith Camp for Religious
Understanding and Inclusion” ini dilaksanakan selama dua hari, pada Senin
hingga Selasa, 6–7 Oktober 2025.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Community Engagement UIII
ini dipusatkan di Bumi Kalitalang, Serang, Banten. Sebanyak 20 mahasiswi yang
terpilih dari berbagai latar belakang agama dan komunitas keagamaan di seluruh
Indonesia menjadi peserta dalam kamp ini.
Program ini dirancang secara khusus sebagai wadah perjumpaan yang aman dan
inklusif bagi para perempuan muda. Tujuannya adalah untuk memperkuat kesadaran
mereka mengenai isu gender, merayakan keberagaman agama, serta mengasah
kemampuan kepemimpinan untuk menjadi agen perdamaian di komunitas masing-masing.
Menurut panitia penyelenggara, metode utama yang digunakan dalam kamp ini
adalah dialog inklusif. Para peserta didorong untuk berbagi cerita, pengalaman,
dan pandangan keagamaan mereka dalam suasana yang saling menghargai. Melalui
dialog, diharapkan para mahasiswi dapat membongkar stereotip, membangun empati,
dan menemukan nilai-nilai universal yang dapat menjadi jembatan persaudaraan.
Kolaborasi antara Fakultas Ilmu Pendidikan UIII dan Youth for Education
(YfE) ini diharapkan dapat menciptakan dampak berkelanjutan. Para peserta tidak
hanya dibekali dengan pengetahuan dan wawasan, tetapi juga didorong untuk
merancang dan mengimplementasikan proyek-proyek perdamaian kecil di lingkungan
mereka setelah kembali dari kamp.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, UIII dan YfE menunjukkan komitmen nyata
dalam menumbuhkan generasi pemimpin perempuan yang moderat, toleran, dan mampu
membangun perdamaian dari tingkat akar rumput.