Ketua STABN Sriwijaya bersama Ketua Forum PTKN Sepakat Jaga Kondusifitas Nasional dan Dukung Pemerintah Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara
Mataram, 2 September 2025 – Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya bersama Ketua Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) menyatakan komitmen bersama untuk terus menjaga kondusifitas nasional serta mendukung penuh langkah pemerintah dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama pengurus Rumah Moderasi Beragama UIN Mataram, Ketua STABN Sriwijaya Tangerang menyampaikan keprihatinan terhadap situasi dan dinamika sosial seraya berharap agar aparat keamanan bersama-sama dengan pimpinan keagamaan, termasuk cendikia agama di dalamnya, terus menyuarakan perdamaian dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua STABN Sriwijaya menegaskan bahwa pendidikan tinggi keagamaan tidak hanya berfungsi mencetak sumber daya manusia unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki misi besar menjaga persatuan bangsa.
“Perguruan tinggi keagamaan harus menjadi benteng moral bangsa. Kami di STABN Sriwijaya bersama Forum PTKN siap menjaga ruang publik tetap damai, rukun, dan harmonis, sehingga mahasiswa kita tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Prof. Masnun Tahrir, Rektor UIN Mataram juga menyampaikan bahwa negara Indonesia ini adalah bangsa yang beradab oleh karena itu penyampaian pendapat dan tuntutan juga harus dalam frame keadaban dimana nilai-nilai agama ada didalamnya.
Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, Ketua STABN Sriwijaya Tangerang mengafirmasi pernyataan tersebut bahwa nilai-nilai anti kekerasan, compassion, dan semangat mencintai makhluk lain sangat jelas terdapat dalam Brahma Vihara Sutta. FGD ini dilaksanakan di Gedung Rektorat UIN Mataram diikuti oleh pengurus RMB UIN Mataram, tenaga kependidikan dan dosen juga melibatkan Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) DPD Nusa Tenggara Barat.
Kondusifitas nasional merupakan syarat utama bagi terlaksananya pembangunan di berbagai bidang. Dalam suasana global yang penuh dinamika, perguruan tinggi keagamaan dituntut aktif memberikan kontribusi nyata dalam meredam potensi konflik sosial, menangkal penyebaran intoleransi, dan mendorong terciptanya ruang publik yang sehat.
Kesepakatan ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045, di mana SDM unggul, moderat, dan cinta tanah air menjadi modal utama. Perguruan tinggi keagamaan diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas serta jiwa nasionalisme yang tinggi.
“Keutuhan bangsa bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Perguruan tinggi, khususnya PTKN, memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk memastikan mahasiswa kita menjadi agen persatuan, bukan perpecahan,” tutur Ketua STABN Sriwijaya.
Melalui kesepakatan antara Ketua STABN Sriwijaya dan Ketua Forum PTKN ini, semakin ditegaskan bahwa perguruan tinggi keagamaan negeri adalah mitra strategis pemerintah dalam menjaga keutuhan bangsa. Pendidikan tinggi berbasis agama akan terus berperan sebagai pilar kebangsaan yang menanamkan nilai-nilai welas asih, toleransi, dan kebhinekaan.
Dengan semangat kebersamaan, kolaborasi, dan dedikasi, STABN Sriwijaya bersama Forum PTKN siap menjaga kondusifitas nasional demi tercapainya Indonesia yang damai, rukun, dan sejahtera.
#sriwijayauntuksemua
#jayasriwijaya
Penulis Berita : Mohamad Yogi Yanuar (Pranata Komputer Ahli Pertama)