HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DAN KEPEDULIAN SOSIAL DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS XI SMA DHARMA PUTRA TANGERANG
HUBUNGAN ANTARA
PENGENDALIAN DIRI DAN KEPEDULIAN SOSIAL DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL
SISWA KELAS XI SMA DHARMA PUTRA TANGERANG
Yuli Ernawati
yuliernawati8@gmail.com
Siswa yang dapat mengendalikan diri dengan baik dan memiliki sikap kepedulian sosial yang tinggi maka dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan spiritual yang ada dalam diri masing-masing siswa. Namun kenyataannya pengendalian diri dan kepedulian sosial yang dimiliki oleh siswa kelas XI SMA Dharma Putra masih rendah. Selama melaksanakan PPL pada bulan September tahun 2016 di SMA Dharma Putra Tangerang, peneliti mengamati dan menemukan bahwa sistem pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha kurang efektif. Hal ini terjadi karena guru cenderung menekankan pada pengembangan kecerdasan intelektual (IQ). Terbukti saat peneliti melakukan observasi, proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas masih monoton sehingga sebagian siswa kurang dapat mengendalikan diri pada saat pembelajaran berlangsung seperti ribut, tidur dalam kelas, berucap kasar, tidak memperhatikan penjelasan guru. Selama kejadian tersebut guru dalam proses mengajar mengetahui tapi kurang peduli dalam menyikapi. Guru hanya menegur siswa yang berucap kasar (Observasi, 1 September 2016).
Berdasarkan hasil pengamatan di luar jam belajar peneliti menemukan bahwa masih banyak siswa yang terlambat masuk sekolah, dan tidak menggunakan atribut sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku dihari tersebut. Hal tersebut sering terjadi, meskipun sudah diberikan sanksi siswa tidak merasa jera (Observasi, 19 September 2016).
Selain melakukan observasi kepada siswa peneliti melakukan wawancara terhadap sebagian guru, khususnya guru agama Buddha dan guru Bimbingan dan Konseling (BK). Berdasarkan hasil wawancara peneliti mendapatkan informasi tentang: kurangnya pengendalian diri dan kepedulian siswa di sekolah, masih ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib, bersikap acuh tak acuh, berucap kasar terhadap teman sebayanya, mengambil barang yang bukan miliknya yaitu mencuri. Kasus nyata yang sering terjadi di sekolah yaitu hilangnya barang di salah satu kelas ketika kondisi kelas kosong karena semua anggota kelas mengikuti pelajaran olahraga di lapangan. Siswa sering kehilangan uang atau handphone (HP) saat kejadian tersebut dengan korban yang berbeda (Wawancara, 14 September 2016).
Guru BK SMA Dharma Putra menyatakan ada sebagian siswa yang masih sulit mengendalikan dirinya sehingga siswa tersebut hanya mengikuti rasa malas yang ada dalam dirinya dan menghambat prestasi belajarnya, padahal potensi siswa dapat berkembang jika dilatih secara benar. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait rasa malas dalam diri siswa dan faktor eksternal terkait lingkungan tempat tinggal, sekolah, dan pergaulan (Wawancara, 24 September 2016). Untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan spiritual, siswa harus dapat mengendalikan diri dan memiliki sikap kepedulian sosial yang tinggi.
Berdasarkan hal-hal di atas, pengendalian diri dan kepedulian sosial diduga berhubungan dengan kecerdasan spiritual. Siswa yang mampu mengendalikan diri dengan baik akan dapat mengelola emosi di dalam dirinya. Siswa yang memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi terhadap lingkungan dan juga orang lain dapat melatih dirinya untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan spiritual dalam dirinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara pengendalian diri dan kepedulian sosial dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI SMA Dharma Putra Tangerang.
Selengkapnya, silahkan unduh