form informasi
DUMAS
 
Kontak & Lokasi Kampus
 
 
 
Untitled Document
Selamat datang di STABN Sriwijaya "Buddhistik Unggul Berkarakter". Anda memasuki wilayah Zona Integritas: bebas dari korupsi dan bebas dari gratifikasi    |    STOP PUNGLI !!! Kami TOLAK PUNGLI !!! Ada pungutan liar, laporkan ke: lapor@saberpungli.id ; Call Center: 0821 1213 1323; SMS: 1193 / 0856 8880 881 / 0821 1213 1323; Fax.: 021-345 3085   |   
 
 
Untitled Document
Pendaftaran Online
Program Reguler
Area Mahasiswa  -  Dosen
Alumni
Beasiswa
Galeri
Publikasi P2M
Publikasi P3M
Layanan Informasi
E-Journal
Kuliah Online
Repository
PPID
SW Penerbit
 
Artikel
 
 
HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DAN KEPEDULIAN SOSIAL DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS XI SMA DHARMA PUTRA TANGERANG
26-12-2019 | dibaca 4387 X

HUBUNGAN ANTARA
PENGENDALIAN DIRI DAN KEPEDULIAN SOSIAL DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL
SISWA KELAS XI SMA DHARMA PUTRA TANGERANG

Yuli Ernawati
yuliernawati8@gmail.com


Siswa yang dapat mengendalikan diri dengan baik dan memiliki sikap kepedulian sosial yang tinggi maka dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan spiritual yang ada dalam diri masing-masing siswa. Namun kenyataannya pengendalian diri dan kepedulian sosial yang dimiliki oleh siswa kelas XI SMA Dharma Putra masih rendah. Selama melaksanakan PPL pada bulan September tahun 2016 di SMA Dharma Putra Tangerang, peneliti mengamati dan menemukan bahwa sistem pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha kurang efektif. Hal ini terjadi karena guru cenderung menekankan pada pengembangan kecerdasan intelektual (IQ). Terbukti saat peneliti melakukan observasi, proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas masih monoton sehingga sebagian siswa kurang dapat mengendalikan diri pada saat pembelajaran berlangsung seperti ribut, tidur dalam kelas, berucap kasar, tidak memperhatikan penjelasan guru. Selama kejadian tersebut guru dalam proses mengajar mengetahui tapi kurang peduli dalam menyikapi. Guru hanya menegur siswa yang berucap kasar (Observasi, 1 September 2016).

Berdasarkan hasil pengamatan di luar jam belajar peneliti menemukan bahwa masih banyak siswa yang terlambat masuk sekolah, dan tidak menggunakan atribut sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku dihari tersebut. Hal tersebut sering terjadi, meskipun sudah diberikan sanksi siswa tidak merasa jera (Observasi, 19 September 2016).

Selain melakukan observasi kepada siswa peneliti melakukan wawancara terhadap sebagian guru, khususnya guru agama Buddha dan guru Bimbingan dan Konseling (BK). Berdasarkan hasil wawancara peneliti mendapatkan informasi tentang: kurangnya pengendalian diri dan kepedulian siswa di sekolah, masih ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib, bersikap acuh tak acuh, berucap kasar terhadap teman sebayanya, mengambil barang yang bukan miliknya yaitu mencuri. Kasus nyata yang sering terjadi di sekolah yaitu hilangnya barang di salah satu kelas ketika kondisi kelas kosong karena semua anggota kelas mengikuti pelajaran olahraga di lapangan. Siswa sering kehilangan uang atau handphone (HP) saat kejadian tersebut dengan korban yang berbeda (Wawancara, 14 September 2016).

Guru BK SMA Dharma Putra menyatakan ada sebagian siswa yang masih sulit mengendalikan dirinya sehingga siswa tersebut hanya mengikuti rasa malas yang ada dalam dirinya dan menghambat prestasi belajarnya, padahal potensi siswa dapat berkembang jika dilatih secara benar. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait rasa malas dalam diri siswa dan faktor eksternal terkait lingkungan tempat tinggal, sekolah, dan pergaulan (Wawancara, 24 September 2016). Untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan spiritual, siswa harus dapat mengendalikan diri dan memiliki sikap kepedulian sosial yang tinggi.

Berdasarkan hal-hal di atas, pengendalian diri dan kepedulian sosial diduga berhubungan dengan kecerdasan spiritual. Siswa yang mampu mengendalikan diri dengan baik akan dapat mengelola emosi di dalam dirinya. Siswa yang memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi terhadap lingkungan dan juga orang lain dapat melatih dirinya untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan spiritual dalam dirinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara pengendalian diri dan kepedulian sosial dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI SMA Dharma Putra Tangerang.



Selengkapnya, silahkan unduh

 
 
Profil Bulan Ini
 
 
Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI
Upacara Bendera
   
 
 
 
     
 
Alumni Sukses
     
 
Tetap Berusaha dan Pantang Menyerah
Kesuksesan
   
 
 
 
     
Berita
 
 
STABN Sriwijaya Melakukan Anjangsana dengan Yayasan Avalokitesvara Serang: Membangun Kerjasama dalam Pendidikan Agama Buddha
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya menjalin hubungan yang erat dengan Yayasan Avalokitesvara Serang melalui kegiatan anjangsana yang
   
STABN Sriwijaya Meluncurkan Jurnal Internasional: Membangun Jembatan Pengetahuan Antarbangsa
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya telah mencatatkan sejarah baru dengan peluncuran Jurnal Internasional
   
 
 
 
     
 
Artikel
     
 
Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Perkuliahan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya
Bahwa keaktifan bertanya mahasiswa dalam perkuliahan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya dapat dikategorikan "Sering" menurut 53 orang
   
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA
Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik STABN Sriwijaya sebesar 75,52% yaitu mahasiswa merasa puas terhadap layanan yang diberikan
   
 
 
 
     
    All Right Reserved © STABN SRIWIJAYA