form informasi
DUMAS
 
Kontak & Lokasi Kampus
 
 
 
Untitled Document
Selamat datang di STABN Sriwijaya "Buddhistik Unggul Berkarakter". Anda memasuki wilayah Zona Integritas: bebas dari korupsi dan bebas dari gratifikasi    |    STOP PUNGLI !!! Kami TOLAK PUNGLI !!! Ada pungutan liar, laporkan ke: lapor@saberpungli.id ; Call Center: 0821 1213 1323; SMS: 1193 / 0856 8880 881 / 0821 1213 1323; Fax.: 021-345 3085   |   
 
 
Untitled Document
Pendaftaran Online
Program Reguler
Area Mahasiswa  -  Dosen
Alumni
Beasiswa
Galeri
Publikasi P2M
Publikasi P3M
Layanan Informasi
E-Journal
Kuliah Online
Repository
PPID
SW Penerbit
 
Artikel
 
 
MAKNA BHAVANA BAGI UMAT VIHARA TRI MAHA DHARMA TELUK NAGA
25-11-2016 | dibaca 7596 X

MAKNA BHAVANA
BAGI UMAT VIHARA TRI MAHA DHARMA TELUK NAGA


Oleh
Imelda Susanti
imeldasusanti95@gmail.com


Di dunia, diperkirakan sekitar 4.200 agama yang berkembang. Di antara agama yang ada, terdapat agama yang banyak dianut oleh penduduk dunia, yaitu Kristen, Islam, Hindu (Brahmanisme), dan Buddha. Agama Buddha memiliki ciri khas yaitu ajaran mengenai bhavana atau yang lebih dikenal dengan meditasi. Bhavana adalah pemusatan pikiran sebagai cara atau metode pengembangan batin. Mettadewi (2009: 79) mengartikan bhavana yaitu pengembangan batin dalam melaksanakan pembersihannya. Kata bhavana merupakan bahasa Pali, berasal dari bentuk kata kerja bhu dan bhavati, yang berarti sebabnya dari ada, atau menjadi, penyebutan dalam keadaan, terbuka dan perkembangan (Buddhagosacariya, 2004: 15).

Bhavana tidak hanya terdapat di agama Buddha saja, dalam agama Hindu terdapat tapabrata yang serupa dengan bhavana, namun agama Buddha menjelaskan dengan lebih rinci dan mendetail. Masyarakat lebih mengenal bhavana menurut agama Buddha, sehingga bhavana atau meditasi menjadi salah satu ciri dari Agama Buddha. Setelah mencapai penerangan sempurna pada tahun 588 SM, Sang Buddha menemukan bahwa satu-satunya jalan (ekayano maggo) untuk mencapai kebahagiaan tertinggi (Nibbana) adalah dengan mempraktikkan bhavana.

Terdapat dua jenis bhavana, yaitu samatha bhavana dan vipassana bhavana. Samatha dalam bahasa Pali memiliki arti tenang (Sikkhananda, 2015: 25). Samatha bhavana berarti pengembangan ketenangan batin. Samatha bhavana adalah pengembangan batin yang bertujuan untuk memperoleh ketenangan (Mettadewi, 2009: 85). Samatha bhavana juga dapat diartikan sebagai meditasi ketenangan. Menurut Buddhagosacariya (2004: 14) samatha bhavana yaitu meditasi tingkat awal (lokiya atau duniawi), yaitu untuk mencapai ketenangan batin melalui pemusatan pikiran pada satu objek.

Vipassana berasal dari dua kata, yaitu “vi” dan “passana”. Kata “vi” berarti dengan berbagai cara, sedangkan “passana” berarti memperhatikan segala bentuk fenomena yang hadir saat ini melalui enam pintu indera (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran) (Jotalankara, 2013: 187). Sikkhananda (2015: 28) mendefinisikan vipassana dalam dua arti, yaitu (1) melihat keanekaragaman dari fenomena berkondisi, dan (2) melihat fenomena mental dan jasmani dengan detail atau teliti sehingga dapat melihat tiga sifat umumnya.

Dalam perkembangannya di era modern ini, bhavana mulai dikenal banyak orang. Manfaat yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari membuat masyarakat dunia mulai mempelajari bhavana atau meditasi. Di Eropa dan Amerika misalnya, meditasi menjadi sebuah trend baru sebagai media untuk menghilangkan stres. Tempat-tempat pusat pelatihan meditasi dan dibuka dan dipenuhi oleh orang-orang yang ingin belajar. Bhavana tidak dilakukan oleh umat Buddha saja, namun banyak pula umat non Buddhis yang ikut serta dalam pelatihan. Tercatat bahwa terdapat sepuluh tempat pusat meditasi di Amerika Utara, tiga di Amerika Latin, delapan di Eropa dan tujuh di Australia/ Selandia Baru. Selain pusat-pusat bhavana di atas, dilakukan retret secara periodik untuk kalangan tertentu, seperti pelatihan untuk eksekutif bisnis, kalangan pemerintah, dan narapidana.

Hal di atas menunjukkan bahwa bhavana atau meditasi mulai diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat umum. Bhavana diyakini sebagai problem solving yang tepat bagi permasalahan kehidupan manusia di era modern ini. Manfaat bhavana menurut Mettadewi (2009: 80-83) menyebutkan, yaitu: (1) mendapatkan relaksasi; (2) menimbulkan ketabahan dan keberanian; (3) Memperoleh kepercayaan diri; (4) mengatasi rasa takut; (5) mudah puas; (6) memberikan pengertian benar; (7) mengatasi keragu-raguan; (8) menguatkan ingatan; (9) mengendalikan emosi; dan (10) mengendalikan nafsu keinginan.

Namun, saat masyarakat dunia mulai melaksanakan bhavana, justru umat Buddha sendiri mulai meninggalkan bhavana. Bhavana yang seharusnya dilakukan setiap hari dan setiap saat sudah tidak lagi dilaksanakan, bahkan pada saat sesi bhavana dalam puja bakti, tidak banyak umat yang melaksanakan bhavana.

Pada saat sesi bhavana, seringkali dijumpai umat yang hanya melihat-lihat sekeliling, mengobrol sendiri, bahkan memainkan gadget, padahal sesi bhavana hanya berlangsung cukup singkat yaitu sekitar lima sampai lima belas menit saja. Namun, banyak umat yang tetap tidak melaksanakan bhavana. Umat Buddha juga enggan melaksanakan pelatihan dan retret-retret yang dilaksanakan.

.

Selengkapnya, silahkan unduh

 
 
Profil Bulan Ini
 
 
Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI
Upacara Bendera
   
 
 
 
     
 
Alumni Sukses
     
 
Tetap Berusaha dan Pantang Menyerah
Kesuksesan
   
 
 
 
     
Berita
 
 
STABN Sriwijaya dapat atensi komunitas Buddhist dunia
STABN Sriwijaya dapat atensi komunitas Buddhist dunia
   
Ketua STABN Sriwijaya Lakukan Audiensi dengan Pelaksana Jabatan Bupati Tangerang Terkait Perubahan Bentuk Menjadi Institut Agama Buddha Negeri
Ketua STABN Sriwijaya Lakukan Audiensi dengan Pelaksana Jabatan Bupati Tangerang Terkait Perubahan Bentuk Menjadi Institut Agama Buddha Negeri
   
 
 
 
     
 
Artikel
     
 
Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Perkuliahan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya
Bahwa keaktifan bertanya mahasiswa dalam perkuliahan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya dapat dikategorikan "Sering" menurut 53 orang
   
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA
Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik STABN Sriwijaya sebesar 75,52% yaitu mahasiswa merasa puas terhadap layanan yang diberikan
   
 
 
 
     
    All Right Reserved © STABN SRIWIJAYA